Kumbang dan Madu, Jendela dan Pintu

Ketika kamu datangi aku kekasih, betapa aku ingin kamu tahu bahwa aku merindumu.
Dan ketika kudengar suaramu yang lembut dan merdu, disaat itu pula aku tahu bahwa kamu merindukan aku.

Akankah hari ini menjadi hariku dan harimu duhai jendela jiwaku?
Akankah janji yang kamu ucapkan tulus untukku duhai pintu nuraniku?
Akankah peluk ini akan selamanya duhai pelita?

Kejernihan matamu ketika menatapku duhai kekasih akan selalu kurindu,
Lembutnya paras wajahmu meruntuhkan tembok-tembok yang melingkupi kesadaranku dan akupun terpana dengan keindahan sukmamu.

Lalu, kuambil gitar dan kusampaikan kepadamu janji yang tak dapat diucap kata, janji yang hanya dapat disampaikan oleh nada, janji yang dihantar oleh dawai-dawai asmaraku,
Biarkan hanya Tuhan yang tahu dan biarkan itu menjadi rahasiaNya.

Komentar

Postingan Populer