Ketika Kau Tak Ada

Ketika kau tak ada, masih tajam seru jam dinding itu
Jendela tetap seperti matamu
Nafas langit pun dalam dan biru
Hanya aku yang menjelma kata
Mendidih menafsirkanmu
Kau mungkin jalan yang menikung-nikung itu
Yang menjulur dari mimpi
Yang kini masih kutempuh
Sebelum sampai di muaramu
Sungguh tiadakah tempat berteduh disini
Kalau tak ada di antara jajaran cemara itu
Kepada siapa mesti kucari jejak nafasMu
Maghrib begitu deras, ada yang terhempas
Tapi ada goresan yang tak akan terkelupas.

Komentar

Postingan Populer