Risalah Jiwaku (Kawan Dialektis)

Kedua mataku telah membutakan jiwaku.
Aku terpesona oleh kecantikan dirimu sampai aku lupa bahwa kamu tidaklah secantik itu.

Otakku sampai tak sanggup berpikir, koq bisa ya kamu secerdas itu?

Kamu: 1 + 1 = 2, sayang
Aku: no sweetheart 1 + 1 = 3
Koq bisa ya seperti itu?

Kamu: kamu terlalu banyak berpolitik, cinta
Aku: (dengan mesra) everything is politics darling

Ingatkah hari dimana kamu bilang lelaki itu adalah sampah, pujaan hati?
Kemudian kujawab dengan lembut: iya lelaki memang seperti itu, namun perempuan tak lebih dari seonggok daging tanpa otak.

Kamu: kekasih, kamu terlalu banyak baca buku yang gak bener, tidak mencerminkan nilai kehidupan dan kemanusiaan..
Aku: (terheran-heran) koq bisa ya komik donald bebek bercerita tentang benar dan salah? hidup dan kehidupan? manusia dan kemanusiaan? luar biasa!!

Maukah kamu baca buku bareng aku kekasih?
Agar aku tahu apa yang kamu baca dan kamu tahu apa yang aku baca,
dan kita bisa saling bertatapan tanpa mengucapkan sepatah kata apapun agar bisa bebas pikiran kita melayang di udara,
agar aku bisa tersenyum padamu tanpa harus merasa diriku gila, dan agar kamu bisa tersenyum padaku tanpa harus berpikir, kamu kalau membaca serius banget ya?

Memangnya buku apa yang kamu baca pujaan hatiku, sehingga kamu merasa dirimu begitu hebatnya?
Madilog, cinta dan juga Arus Balik oleh Pramoedya Ananta Toer, gak kurang dan gak lebih, dan aku tidak merasa diriku hebat, aku hanya ingin kamu tahu apa yang aku tahu sehingga kita berdua bisa sama-sama saling mengetahui kedalaman benak satu sama lain.

Memangnya Madilog itu buku tentang apa kalau aku boleh tahu?
Madilog itu jembatan keledai dari Materialisme, Dialektika, dan Logika, ditulis oleh Tan Malaka, selebihnya nanti aku ceritakan, karena kalau aku simpulkan disini Tan Malaka akan bangun dari kubur dan cekek leher aku, bye :-)

Komentar

Postingan Populer