Menyemai Kebahagiaan
Kasih, menelusuri
hari demi hari untuk sebuah kebutuhan hidup sedikit banyak memiliki ceritanya
sendiri. Terkadang ada suka dukanya juga, yang membuat hati kita menjadi
terasah untuk saling memahami dan mengerti kepada sesama. Pada perjalanan hidup
kita dihadapkan oleh begitu banyak pilihan untuk mengambil keputusan atas apa
yang terbaik buat diri kita dan keluarga serta sesama. Memang risalah ini tidak
bercerita tentang betapa mudahnya kehidupan di tempuh, tetapi bercerita tentang
ketangguhan kita dalam menghadapi hidup sehingga segala duka lara dan kesulitan
yang kita hadapi membuat kita menjadi sosok yang pantas berbahagia. Kita tidak
sedang merumuskan tentang bagaimana kebahagiaan dapat di capai, apakah dengan
harta atau uang, tetapi bagaimana kebahagiaan bisa di dapat dengan hal-hal
sederhana di sekitar kita.
Perjalanan
hidup yang kita tempuh tak semuanya mudah, tetapi ketika kita dihadapkan kepada
kebahagiaan-kebahagiaan kecil di sekitar kita, segalanya menjadi begitu berarti.
Perjuangan hidup yang kita lakoni menjadi sangat bermakna ketika kita
mendapatkan berbagai kebahagiaan kecil yang tak terasa tetapi ternyata banyak
kita alami. Kita ambil contoh paling besar dalam sebuah tatanan masyarakat,
dimana pemimpin menjadi tulang punggung dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Memiliki pemimpin yang amanah setidaknya dengan apa yang telah
direncanakannya sendiri pun sudah merupakan kebahagiaan. Kenapa? Sebab pemimpin
yang amanah memikirkan masyarakat yang ia pimpin, yang artinya setiap dari
sepak terjangnya diperuntukkan untuk kemaslahatan masyarakat. Harus diinsyafi
sebuah kenyataan dimana menjadi pemimpin tidaklah mudah, begitu banyak
masyarakat yang perlu diayomi aspirasinya dan ketika mereka mendengar aspirasi
masyarakat, pemimpin menjadi tulang punggung masyarakat untuk tercapainya
kebahagiaan sosial yang dirasakan oleh setiap golongan.
Pemimpin
tidak selamanya menjalani kepemimpinannya sendirian, pemimpin juga melakukan
urun rembug dengan masyarakat, pemimpin juga butuh peran serta rakyat untuk
secara bersama-sama tanggung renteng mengarungi jaman. Dengan kepekaannya
terhadap kebutuhan rakyat, maka ia memiliki sumber energi untuk melakukan
kerja-kerja kemaslahatan yang dengan energi tersebut ia tidak merasa sendirian
di ruangan kantornya. Pemimpin akan selalu merasa bahwa ada hal yang harus
dikerjakan, akan selalu merasa bahwa ada hal yang kurang, pemimpin akan selalu
merasa apa yang perlu di perbuat untuk kemaslahatan masyarakat. Sehingga ketika
menjalani amanah kepemimpinannya ia dapat merasakan setiap penderitaan rakyat
yang dipimpinnya dan mengupayakan kebaikan bagi rakyatnya. Kebahagiaan seorang
pemimpin terletak pada kemampuan rakyatnya untuk berdaya, makmur dan sehat
sentosa. Kebahagiaan pemimpin adalah ketika ketika ia melihat sorot mata
rakyatnya ia menemukan cahaya yang berasal dari harapan rakyat untuk
kesejahteraan dan ia merasa berguna bagi masyarakat banyak.
Kemudian
kita beranjak kepada kebahagiaan seorang ulama, dimana sebagai seorang yang
arif dan bijaksana tak banyak yang mereka harapkan karena sesungguhnya dakwah
yang mereka lakukan adalah untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar yang
merupakan prinsip hidupnya sendiri. Kebahagiaan seorang ulama bukanlah dari
besarnya masjid dan gereja yang bertumbuh dinegerinya, kebahagiaan seorang
ulama bukanlah berasal dari begitu banyaknya sedekah yang terkumpul,
kebahagiaan seorang ulama bukanlah dari begitu banyaknya memiliki santri atau
siswa, tetapi kebahagiaan seorang ulama adalah terletak pada tegaknya iman di
hati masyarakat. Kebahagiaan ulama berasal dari indahnya lantunan pujian kepada
Allah Yang Maha Agung, kebahagiaan ulama berasal dari tegaknya akhlak
masyarakat yang menjadi tatanan yang alim dan soleh. Ulama sangat gandrung
dengan kaum yang sedang berjuang, siapapun ia apabila sedang berjuang demi
kebenaran maka ulama menemukan tempatnya di tengah-tengah umat. Bagi seorang
ulama menemukan tatapan teduh umat yang sedang ia pimpin dengan beragam hidayah
yang di terima maka kebahagiaannya sudah lengkap.
Lalu kita
bicara soal kebahagiaan orang tua yang rasa sayangnya kepada anak terlihat
dengan beragam cara. Melihat anaknya berdoa, mereka bahagia; melihat anaknya
bermain, mereka bahagia; melihat anaknya belajar, mereka bahagia; melihat
anaknya berprestasi, mereka bahagia. Orang tua bekerja keras membanting tulang
bercucuran air mata demi kebahagiaan keluarganya, tak banyak yang mereka
harapkan dari anak-anaknya. Tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dan soleh,
tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang menyenangkan, tumbuh menjadi
pribadi-pribadi yang banyak melakukan kegiatan positif di masyarakat, tumbuh
menjadi pribadi-pribadi yang berbakti kepada bangsanya, tumbuh menjadi
pribadi-pribadi yang takut kepada Tuhan merupakan mata air dari dahaga orang
tua dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Tentunya bagi orang tua untuk saling
mengasihi satu dengan lainnya sudah merupakan hal yang hebat untuk seorang anak
dan ketika orang tua berhadapan dengan masyarakat ia mengharapkan agar anak
mereka setangguh dirinya.
Oleh sebab
itu, sebagai anak-anak bangsa kita sangat dibutuhkan untuk mewarnai kehidupan
yang lebih baik dari hari ke hari. Tentunya sebagai anak bangsa kita juga
dihadapkan kepada begitu banyaknya ragam perilaku masyarakat. Jangan menyerah
pada prosesnya. Yakinlah bahwa kita anak bangsa dilahirkan untuk menyemai
kebahagiaan kepada sesama. Masa depan dunia terdapat pada saling dukung kepada
sesama, masa depan kehidupan terletak pada kemampuan kita untuk memberikan
angin segar pada kemanusiaan, masa depan bangsa kita dan dunia terletak pada
kehendak kita untuk secara bersama-sama melangkahkan kaki kita untuk beragam
kebaikan yang bisa kita tebar, masa depan kita terletak pada begitu besarnya
ambisi kita kepada kemanusiaan dan lingkungan. Tinggalkan hal-hal yang
berdampak negatif bagi kemanusiaan dan kehidupan, tinggalkan segala bentuk
profesi yang menghadirkan kemudharatan dan kesengsaraan, tinggalkan kehidupan
yang buruk di masa lalu agar kehidupan di masa depan akan menghadirkan tatanan
masyarakat yang meyakini iman, cinta dan kasih sayang terhadap sesama.
Kerja-kerja kemanusiaan ini akan kita rasakan bersama sebagai sebuah usaha
untuk kemaslahatan umat manusia yang menginginkan kehidupan yang lebih baik di
masa depan. LIN
Komentar
Posting Komentar