Tatapan yang dulu Milikku

Kamu yang di selimuti kabut gemunung
Tunggu di haribaan ibu
Bersama air mata yang jatuh diperjalanan
Mengenangmu dalam pilunya jalanmu

Bersama angin senja aku pulang
Kutitipkan rinduku kepada rembulan
Kepada pena kuberkata
Dalam ribuan bahasa tentang cinta

Kertas ini kusam sudah namun kutetap menulis diatasnya
Temani lamunan tanpa akhir akan hadirnya dirimu disampingku
Langit telah menghitam menjelang
Gemintang mulai menampakkan senyumnya
Air mata inipun kembali jatuh dijalanmu
Menangisi kelamnya malam berharap pada rintik hujan
Menyeka air mata ini

Tatapan yang dulu milikku
Telah kutemukan lagi
Terbuai dalam sendunya ucap
Terlena disentuh olehmu

Terpaku dalam sejuta angan
Tanpa akhir tentang belaianmu
Mematri rinduku kepada jajaran bukit
Melukiskan dirimu lagi di tatanan gemintang

Nelangsa diperjalanan ini
Mencoba menyapa rindu dalam susunan kata.

Bandung, 6 februari 2012

Komentar

Postingan Populer