Langit Kelabu di Jakarta


Bagai hidup di banyak dimensi
Disini disana entah dimana
Pijak kaki berbayang
Jejak yang tertinggal gamang
Rintik hujan ini tak mau berhenti
Seperti senyum manismu yang tak hilang
Langit kelabu menemani kopi luwak ini
Sebatang rokok lagi ucapku
Candu ini tak mau berhenti
Hempaskan asa sambut prahara
Adakah sedikit pelita di hati
Agar berhenti sejenak di penatnya hari
Tanah basah ini mengotori lantai
Telah berlalu hari kemarin
Kamu aku masih disini
Menemani lembayung sendu senja hari
Adinda apa kabarmu hari ini
Bagaimana kabar jantung hati
Hari hampa tanpa senyummu
Berjalan tak tentu arah tanpa kehendak
Rajut mimpi hari esok nan gemilang
Dititipnya harap pada pemilik gemintang
Ditautkan nada pada pemilik nyawa
Dibisikkan angan pada pemilik awan

Komentar

Postingan Populer