Jalani Hidup dengan Asa Terbentang
Kembali kudatangi tatanan gemunung
Termenung akan kerdilnya diri ini
Dihadapan kuasa dari Yang Maha Kuasa
Hanya bisa terpana tercengang
Kebodohan diri ini paripurna sudah
Hanya rintik hujan yang menghalaunya
Dituntun lampu jalanan kita melangkah
Aku kamu kita dan bunga mekar pohon rindang
Kututup sejenak mata ini agar kudengar sejenak apa yang ingin disampaikan
Kuhirup udara dalam kedamaian
Kubiarkan angin berlalu dan kulihat senyum kalian, kawan
Gemunung itu mengingatkan kepada kamu yang jauh disana
Berlari menangis tertawa
Berkehendak dalam titian angan
Jalani waktu di hiasi lampu temaram
Tembang lawas dinyanyikan
Teringat pada yang menanti dirumah
Kitapun berjalan perlahan
Memungut asa yang terhampar diperjalanan
Teringat pelita di tengah samudera
Mengarungi lautan luas bertaut do’a
Teringat jejaka yang menempuh kedewasaannya
Terlintas penabuh menjelajahi sudut kota
Seandainya kalian duduk disampingku sekarang
Aku kamu kita menembus waktu di haluan awan
Termenung akan kerdilnya diri ini
Dihadapan kuasa dari Yang Maha Kuasa
Hanya bisa terpana tercengang
Kebodohan diri ini paripurna sudah
Hanya rintik hujan yang menghalaunya
Dituntun lampu jalanan kita melangkah
Aku kamu kita dan bunga mekar pohon rindang
Kututup sejenak mata ini agar kudengar sejenak apa yang ingin disampaikan
Kuhirup udara dalam kedamaian
Kubiarkan angin berlalu dan kulihat senyum kalian, kawan
Gemunung itu mengingatkan kepada kamu yang jauh disana
Berlari menangis tertawa
Berkehendak dalam titian angan
Jalani waktu di hiasi lampu temaram
Tembang lawas dinyanyikan
Teringat pada yang menanti dirumah
Kitapun berjalan perlahan
Memungut asa yang terhampar diperjalanan
Teringat pelita di tengah samudera
Mengarungi lautan luas bertaut do’a
Teringat jejaka yang menempuh kedewasaannya
Terlintas penabuh menjelajahi sudut kota
Seandainya kalian duduk disampingku sekarang
Aku kamu kita menembus waktu di haluan awan
Komentar
Posting Komentar