Bocah Pemulung Menghela Angin Utara

Kupungut puntung rokok satu persatu
Inilah hidupku memungut satu puntung ke puntung rokok lainnya
Sudikah kiranya kau untuk sekedar menyapaku?
Menawarkan aku segelas teh dan roti dipagi hari?

Pecahan beling serpihan hati
Remuk redam tak berbentuk lagi
Tergores luka hari kemarin
Hanya untuk kasihmu ku meniti hari

Kupungut dedaunan, ranting patah, dahan yang terhempas
Kuhela angin utara yang menuju ke selatan
Bagai terhempas badai ku telah sampai pada takdirku
Memulung satu persatu suratan garis tanganku

Komentar

Postingan Populer