Pena Merah Menari Di Bayang Rembulan

Tentang kamu aku dia dan kalian
Entah matamu menulis aku atau mataku menulis kamu
Ratusan lontar telah hancur oleh sebuah kesombongan
Jelang hari dibenamkannya raga kedalam tanah

Jalan setapak yang kupijak tak ampuni kaki kotorku
Daun-daun yang berserakan ditanah tak sanggup kurangkai lagi
Berapa lagi malaikat yang harus mati karenamu
Cahaya hati yang redup menikam nurani kawula

Hinalah kiranya aku dimatamu hingga penghujung pena merahmu menikam nuraniku
Hunus aku dengan pedangmu jangan dengan pena merahmu
Tikamlah jantungku dengan belati cintamu
Sampai akhir waktu kamu akan tahu bahwa aku merindumu

Komentar

Postingan Populer