Relung-Relung Kesunyian
Angin dini hari kembali menyapaku
Hendak kemana angan dihela ditiap hembusan
Hening yang menemani perjalanan
Ku mencoba menyapa dedaunan yang berguguran
Sampai kapan aku akan langkahkan kaki
Adakah letih sejenak hinggap diantara perjalanan
Termenung dalam benak yang hampa
Ditemani bunga-bunga malam kususuri jalan ini
Malam ini cepat sekali berlalu
Tak terasa sudah jam satu pagi
Masih ditengah-tengah taman mewangi
Tanpa temanmu lagi kekasih
Fana kurasakan adanya diri
Serapuh kapas seringkih ranting terhempas
Ditengah dinginnya dini hari kucoba lalui semua
Depa demi depa hasta demi hasta ruang hampa diantara sadarku
Sukmaku mencoba lagi merayu
Namun tak mampu tertulis kata cinta untukmu
Jemari kelu diterpa angin
Pena membeku didinginnya hari
Kulalui bayangmu di gelapnya hariku
Angin berlalu melingkupi pundakku
Menekanku kebawah hingga kuterduduk tersujud
Agar aku akui keindahan dirimu yang tak dapat kurengkuh
Hendak kemana angan dihela ditiap hembusan
Hening yang menemani perjalanan
Ku mencoba menyapa dedaunan yang berguguran
Sampai kapan aku akan langkahkan kaki
Adakah letih sejenak hinggap diantara perjalanan
Termenung dalam benak yang hampa
Ditemani bunga-bunga malam kususuri jalan ini
Malam ini cepat sekali berlalu
Tak terasa sudah jam satu pagi
Masih ditengah-tengah taman mewangi
Tanpa temanmu lagi kekasih
Fana kurasakan adanya diri
Serapuh kapas seringkih ranting terhempas
Ditengah dinginnya dini hari kucoba lalui semua
Depa demi depa hasta demi hasta ruang hampa diantara sadarku
Sukmaku mencoba lagi merayu
Namun tak mampu tertulis kata cinta untukmu
Jemari kelu diterpa angin
Pena membeku didinginnya hari
Kulalui bayangmu di gelapnya hariku
Angin berlalu melingkupi pundakku
Menekanku kebawah hingga kuterduduk tersujud
Agar aku akui keindahan dirimu yang tak dapat kurengkuh
Komentar
Posting Komentar