Masih tentang Kamu
Masih tentang kamu yang mendamba
Masih tentang kamu yang memuja
Masih tentang kamu yang terbelenggu
Masih tentang kamu yang merindu
Kasih lihatlah sejenak dalam kesendirianmu purnama itu
Begitu lembut begitu indah begitu syahdu
Untaian nada yang ditautkan angin menambah pesona malam ini
Ingin rasanya waktu berhenti disini
Terjamah oleh jemari lembutmu diantara kecupan asmaramu
Tersentuh oleh buaianmu tentang hari esok yang menjelang
Terhempas diantara batu karang ditepian dermaga
Terjaganya hati untuk terus mengenang adanya dirimu
Kilauan cahaya rembulan menemaniku malam ini
Pesisir pantai ini ingatkan aku tentang tepian sungai yang kutapaki mencapai muaramu
Terurai dalam kata jelma diri dalam irama kehidupan
Abadilah kamu dalam ketiadaan kosong ruang jiwa ditempa pahatmu
Perahu ini tetap terkayuh menuju dirimu
Sampai kapanpun tatapanku mengarah padamu
Karena menolehpun aku tak lagi sanggup
Aroma tubuhmu menemani malam-malamku
Nafas ini terbata-bata menghembuskan namamu
Paras wajahmu tak hentinya kukenang
Jelang dini hari yang tak lekang
Potret kehidupan yang kutuliskan dalam puisi
Mencoba melukis cintamu
Memahat kasihmu dalam kalbu
Mengeja namamu dalam angan
Pena menari dengan gemulai diatas kertas kusam
Rentang waktu yang telah ditempuh
Tak sebanding dengan ribuan depa yang telah kamu tapaki
Jejak-jejak asmara ini begitu membekas
Hingga akupun tak sanggup menafikanmu
Masih tentang kamu yang memuja
Masih tentang kamu yang terbelenggu
Masih tentang kamu yang merindu
Kasih lihatlah sejenak dalam kesendirianmu purnama itu
Begitu lembut begitu indah begitu syahdu
Untaian nada yang ditautkan angin menambah pesona malam ini
Ingin rasanya waktu berhenti disini
Terjamah oleh jemari lembutmu diantara kecupan asmaramu
Tersentuh oleh buaianmu tentang hari esok yang menjelang
Terhempas diantara batu karang ditepian dermaga
Terjaganya hati untuk terus mengenang adanya dirimu
Kilauan cahaya rembulan menemaniku malam ini
Pesisir pantai ini ingatkan aku tentang tepian sungai yang kutapaki mencapai muaramu
Terurai dalam kata jelma diri dalam irama kehidupan
Abadilah kamu dalam ketiadaan kosong ruang jiwa ditempa pahatmu
Perahu ini tetap terkayuh menuju dirimu
Sampai kapanpun tatapanku mengarah padamu
Karena menolehpun aku tak lagi sanggup
Aroma tubuhmu menemani malam-malamku
Nafas ini terbata-bata menghembuskan namamu
Paras wajahmu tak hentinya kukenang
Jelang dini hari yang tak lekang
Potret kehidupan yang kutuliskan dalam puisi
Mencoba melukis cintamu
Memahat kasihmu dalam kalbu
Mengeja namamu dalam angan
Pena menari dengan gemulai diatas kertas kusam
Rentang waktu yang telah ditempuh
Tak sebanding dengan ribuan depa yang telah kamu tapaki
Jejak-jejak asmara ini begitu membekas
Hingga akupun tak sanggup menafikanmu
Komentar
Posting Komentar