Aroma Tubuhmu, Lembut Jemarimu, Gemulai Langkahmu

Aroma pohon pinus dari tubuhmu masih melintasi hidungku,
Tak inginku beranjak dari sini hingga waktu tak lagi mengenali.
Perjalanan pulang ini mengejar kecupan kekasih,
Setibanya di pelukmu kubelai mesra legam hitam rambutmu.

Kugenggam jemarimu menghantar perjalanan kita,
Hingga ujung jalan ini kurengkuh pinggulmu dengan mesra.
Sesampainya di tepi pantai kugenggam butiran pasir pantai,
Kutuliskan namamu di permukaan pasir terbawa buih ombak.

Bukan tentang kehilangan, namun tentang kita yang menyatu dengan alam semesta.
Kekasih, di puing dermaga ini kutuliskan nama kita berdua,
Jadi saksi cerita kita yang belum lagi sampai pada bahagia.
Agar kita berdua tahu dimana bermula, dimana bersua, dimana bercengkerama dan dimana bersanding kelak.

Sorot mata jernih anak-anak kita berdua telah menanti,
Hingga akhir hayat di kandung badan, kita berdua abadi di jernih tatapan mata dan air mata anak-anak kita.

Jalan Raya Senopati, Jakarta
12 September 2014

Komentar

Postingan Populer