Sedetik dalam Detak

Celoteh burung hantu sebutku
Serak burung gagak menggelegak
Ada yang mati hari ini
Mengapa bukan aku

Semestinya kupalingkan wajah
Menutup telinga membungkam mulut
Benak ini tak kuasa membiarkanmu dalam sepi
Sedetik dalam detak jantungku kutemui kata
Apalah maknanya akupun terdiam

Jangkrik mengkerikik akupun terlena dalam kepulan asap rokok
Katak mengkeratak parit busuk
Segelas kopi tunai sudah akupun terjaga
Adakah kopi dan rokok dapat jawab tanyaku tentang kamu, tidak…

Melati mewangi diantara kesadaranku
Jelang dini hari kumencoba mengecup keras kepalamu
Sadarkan aku pada hari yang telah berlalu
Menyatu dengan malam akupun kehilangan arah pulang

Kupijakkan kakiku ke bumi
Kurengkuh tanah dalam genggaman
Inilah aku entah berapa purnama
Seka air mataku dengan dedaunan masih cari makna

Tak hentinya debu ini mengotori halaman rumahku
Kulihat ibu menyapu dan aku hanya diam dalam lamunan
Esok masuk neraka batinku
Belenggu ibu tak mampu aku pikul

Sedetik dalam detak jam dinding aku terjaga
Mendayu-dayukan irama merdu serenade pujangga
Terlena sampai tak mampu membelai
Tersungkur sampai tak mampu menggenggam jemarimu

Komentar

Postingan Populer