Apakah Selalu Selamanya Tentang Kamu?
Detik demi detik kulalui, kutumpukan harap untuk melupakanmu. Hari demi hari berlalu, ku merangkak untuk bangkit dari keterpurukan ini, jatuh dan terjatuh lagi.
Kuberlari ke gunung, kusentuh dedaunan yang berguguran, pepohonan yang rimbun, ranting yang patah dan yang kutemukan hanya kamu.
Kuarungi lautan, kusentuh air, kusentuh batu karang, kuambil bintang laut ternyata hanya untuk kembali kepada kamu.
Kekasih, pena yang telah kamu berikan padaku telah terlalu banyak berkata-kata yang tak dapat kuhapus, dan diantaranya ada yang kusesali namun tak kuhindari.
Kekasih, inikah air matamu yang dulu tumpah karena aku?
Karena apabila iya, aku tak dapat menghentikannya, meski oleh waktu sekalipun.
Komentar
Posting Komentar